Pelantikan di Bawah Rintik Hujan: Saat Bupati Andi Ina Menyebut Jabatan Sebagai Amanah

Barru-B88News.Id- Langit Anjungan Pantai Sumpang Binangae Barru sore itu tampak muram. Awan kelabu menggantung, dan rintik hujan perlahan turun membasahi panggung raksasa dibibir pantai yang dipenuhi deretan pejabat berseragam. 

Namun tak satu pun bergeser dari tempatnya. Di tengah rintik hujan, Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., didampingi Wakil Bupati Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M. Si berdiri tegak dihadapan para ASN yang akan dilantik.

 Dari microfon pembawa acara, terdengar jelas menyebut pejabat yang akan dilantik.  Sebanyak 18 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II). 34 orang Pejabat Administrator (Eselon III) dan 21 orang pejabat Pengawas (Eselon IV). 

Payung-payung terbuka. Angin laut terus bertiup lembut membuat suasana pelantikan yang baru kali pertama dilakukan diruang terbuka dan disaksikan ratusan warga masyarakat itu justru menghadirkan kehangatan yang sulit dijelaskan.

“Alhamdulillah, hujan ini saya anggap berkah. Hujan yang turun ini pertanda baik untuk Barru. Hari ini kita menyaksikan pelantikan kabinet saya di tengah masyarakat.”ujar Bupati dengan suara bergetar ringan.

Kata-kata itu terasa tulus. Tak ada kemegahan berlebih, hanya kesungguhan dan ketulusan yang mengalir di bawah langit mendung Barru.

Bupati yang didampingi Wakil Bupati Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., menatap satu persatu pejabat yang akan mengucap sumpah. Dengan tangan menyentuh Al-Qur’an, mata sebagian dari mereka tampak berkaca-kaca. Momen itu seolah menjadi pengingat bahwa jabatan bukan sekadar kedudukan, melainkan amanah yang dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia, tapi juga di hadapan Tuhan.

Jabatan adalah kepercayaan sekaligus amanah. Laksanakan dengan penuh tanggung jawab, profesional, dan selalu berinovasi,” pesan Bupati yang disambut anggukan para pejabat.

Namun bagian paling menyentuh datang ketika Bupati berbicara dengan nada tegas namun penuh kasih.

Aja’ ta tak kalupah (jangan lupa diri). Jangan tergoda oleh hal duniawi. Ingat, di rumah ada istri/suami dan anak yang menanti. Saya tidak ingin ada ASN Barru yang berurusan dengan aparat hukum.” sebut Bupati. 

Kata-kata sederhana itu membuat suasana di bawah tenda hening sesaat. Di antara para ASN, ada yang menunduk dalam, mungkin mengingat wajah keluarga di rumah.

Bupati lalu menegaskan komitmennya: siapa pun yang melanggar akan diserahkan ke penegak hukum, tapi yang difitnah akan ia bela habis-habisan.

Saya akan serahkan yang salah kepada Kapolres dan Kajari. Tapi kalau ada yang difitnah, saya akan berdiri di belakang mereka,” tegasnya. 

Pelantikan sore itu juga menandai komitmen Barru untuk terus membangun birokrasi yang profesional. Melalui penerapan Manajemen Talenta ASN hasil kerja sama dengan BKN, Bupati Andi Ina ingin memastikan bahwa hanya mereka yang berintegritas dan berprestasi yang akan memimpin.

Di sela sambutannya, Bupati menepis dengan tegas anggapan adanya jual beli jabatan.

Saya dan Pak Wakil Bupati tidak meminta imbalan apa pun. Kami hanya ingin melihat kinerja yang baik dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Barru,” katanya lugas.

Rintik hujan menjelang magrib berhenti ketika acara ditutup. Namun angin senja yang semakin bertiup bukannya mengganggu, justru menjadi saksi diantara senyum-senyum kecil campuran antara lega, haru, dan semangat baru terpancar diwajah mereka yang baru saja dilantik. 

Bupati menutup sambutannya dengan ajakan penuh makna. “Mari bantu kami mewujudkan Barru yang berkeadilan, maju, dan sejahtera. Kita jaga amanah ini bersama dengan semangat Mappadeceng.”

Dan sore itu, di bawah langit yang mulai gelap, pelantikan di Barru bukan sekadar pergantian pejabat. Ia menjelma menjadi kisah tentang tanggung jawab, keikhlasan, dan doa yang jatuh bersama setiap titik hujan, doa agar amanah itu tumbuh subur, sebagaimana tanah Barru yang kembali basah.(SM) 


Posting Komentar untuk "Pelantikan di Bawah Rintik Hujan: Saat Bupati Andi Ina Menyebut Jabatan Sebagai Amanah "