Barru-B88News.Id- Malam itu, langit Barru masih menyisakan rinai hujan. Genangan air yang meluap di jalur utama Trans Sulawesi sempat membuat panik warga dan pengguna jalan. Di tengah kabar simpang siur bahwa jalur penghubung Makassar–Parepare terputus total.
Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., justru memilih untuk tidak menunggu laporan di meja. Ia turun langsung ke lokasi banjir bersama Kapolres Barru, tim BPBD, dan unsur Forkopimda lainnya.
Kendaraan dinas Bupati berhenti tak jauh dari titik genangan. Lampu-lampu strobo polisi berkelap-kelip di tengah malam yang lembab. Di antara rintik hujan sisa, terlihat sosok Andi Ina mengenakan jaket lapangan berwarna putih, meninjau kondisi air sambil berdialog dengan petugas dan warga yang sempat terjebak di jalan.
“Langkah pertama adalah memastikan keselamatan masyarakat dan kelancaran arus kendaraan. Kami bersama semua unsur terkait sudah turun untuk menangani genangan,” ujarnya tegas di tengah riuh suara air dan peluit petugas.
Tak butuh waktu lama, langkah cepat tim gabungan mulai terasa. Air perlahan surut, kendaraan yang sempat mengular panjang mulai bergerak, sementara warga yang sebelumnya panik tampak lega.
Kapolres Barru AKBP Ananda Fauzi Harahap, S.IK.MH kemudian mengklarifikasi bahwa jalur Trans Sulawesi tidak terputus, hanya sempat terjadi genangan tinggi yang memperlambat arus kendaraan.
“Sekarang arus sudah kembali lancar dengan pengawasan petugas di lapangan,” jelasnya.
Kehadiran Bupati di tengah malam bukan hanya bentuk tanggung jawab, tetapi juga wujud empati. Di sela-sela peninjauan, Andi Ina tampak menyapa warga yang masih berjaga di pinggir jalan. Ia mendengarkan keluh kesah mereka, memastikan tidak ada korban dan menenangkan suasana.
“Jujur saya kaget waktu dengar ibu bupati datang sendiri. Tadi sempat takut air makin naik, tapi begitu beliau datang dan lihat langsung, kami jadi tenang,” ujar Ramlah, warga setempat yang rumahnya tak jauh dari lokasi genangan.
Di sisi lain, Amir, seorang pengemudi truk yang sempat terjebak di jalan, juga mengaku lega. “Tadi sudah mau balik arah karena jalan ditutup. Tapi waktu lihat ibu bupati dan aparat sudah di lapangan, saya yakin pasti cepat diatasi,” katanya.
Bupati hanya tersenyum saat mendengar ucapan warga. “Kehadiran kita di lapangan bukan hanya memastikan situasi terkendali, tetapi juga memberi rasa tenang kepada masyarakat,” ucapnya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bergerak cepat, mulai dari TNI, Polri, BPBD, hingga aparat kecamatan. Sinergi itu, katanya, menjadi kekuatan Barru dalam menghadapi situasi bencana apa pun.
“Dengan koordinasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, kita ingin menjadikan Barru lebih tangguh dan adaptif terhadap risiko banjir,” ujarnya.
Malam peninjauan itu meninggalkan kesan kuat di mata warga. Tidak banyak kepala daerah yang memilih turun langsung di saat kondisi cuaca masih tidak menentu. Tapi bagi Andi Ina, inilah bagian dari tanggung jawab moral sebagai pemimpin.
“Ketika masyarakat cemas, tugas kita hadir di sana,” ucapnya pelan namun penuh makna.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Barru, Umar Sinampe, menjelaskan bahwa banjir di wilayah perkotaan Barru merupakan persoalan multifaktor: kombinasi antara curah hujan ekstrem, kondisi drainase yang belum optimal, serta perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Menurutnya, solusi jangka panjang membutuhkan pendekatan terpadu, mulai dari normalisasi saluran, peningkatan kapasitas drainase, pengelolaan sampah sistematis, penyusunan master plan drainase berbasis data hidrologi dan proyeksi iklim, hingga pengendalian pasang surut dengan sistem polder atau tidal gate.
Langkah sigap Bupati Barru malam itu kembali menegaskan satu hal bahwa pemerintah daerah hadir bukan hanya untuk mengatur, tetapi untuk mendampingi dan menenangkan.
Dan di tengah genangan yang mulai surut, semangat pelayanan itu justru makin deras mengalir di Kabupaten Barru.(SM)
Posting Komentar untuk "Ketika Andi Ina Turun di Tengah Genangan: Malam yang Menenangkan Warga Barru"