Barru-B88News.id- Pagi di SDN 131 Manuba Kecamatan Mallusetasi Senin lalu terasa berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Begitu melangkah masuk ke halaman sekolah, aroma masakan ikan yang menggugah selera sudah menyeruak dari arah tenda lomba.
Para ibu-ibu PKK dari tujuh kecamatan tampak sibuk meracik bumbu, sementara anak-anak sekolah berlarian riang menyambut tamu istimewa: Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari.
Festival Masyarakat Makan Ikan (Maroaki) tahun ini memang sengaja dikemas lebih meriah. Bukan hanya seremonial, tetapi juga menghadirkan suasana yang akrab antara pemerintah, masyarakat, dan para pelaku usaha perikanan.
Di tengah hiruk pikuk lomba, deretan bantuan sarana fasilitas untuk Poklahsar tampil mencuri perhatian. Di sanalah harapan-harapan baru bagi pengolah ikan kecil di Barru diserahkan langsung oleh Bupati.
“Budaya makan ikan harus menjadi gaya hidup sehat dan dorongan ekonomi,” ujar Bupati Andi Ina, tersenyum kepada peserta didik yang berdiri rapi mendengarkannya.
Kalimat itu bukan hanya sekadar sambutan, tetapi juga ajakan agar kekayaan laut Barru benar-benar kembali menjadi kekuatan ekonomi keluarga.
Selesai memberikan bantuan, Bupati bergerak menuju toilet sekolah. Pemeriksaannya tampak detail, mulai kebersihan lantai, ketersediaan air, hingga ventilasi ruangan. Sesekali ia berdialog dengan kepala sekolah, memastikan fasilitas sanitasi benar-benar layak untuk anak-anak Manuba.
Momen kecil namun penuh perhatian ini menjadi bukti bahwa kesehatan lingkungan belajar tak kalah penting dari program besar lainnya.
Di sisi lain halaman, perlombaan memasak serba ikan mulai mencapai puncak keseruan. Bunyi panci beradu, aroma kuah pedas, hingga suara tawa dari stan-stan kecamatan membuat suasana semakin hidup. Para peserta saling memamerkan kreasi terbaik, ada nugget ikan rumahan, sup ikan khas daerah, hingga olahan tradisional yang dihidangkan dengan sentuhan modern.
Para pengunjung, termasuk camat, perangkat desa, dan Pengurus PKK Kabupaten, tampak mencicipi satu per satu menu. “Enak sekali, Bu,” terdengar beberapa komentar spontan yang membuat para peserta tersenyum bangga.
Di balik kemeriahan itu, Festival Maroaki menyimpan misi besar, mengajak masyarakat menjadikan ikan sebagai sumber pangan utama, sekaligus memberi dorongan nyata kepada pelaku usaha perikanan. Bantuan untuk Poklahsar bukan sekadar simbol, tetapi investasi jangka panjang yang diharapkan membuka peluang usaha baru dan memperkuat ekonomi lokal.
Ketika acara mulai berangsur selesai, halaman sekolah masih menyisakan gelak tawa anak-anak dan aroma lezat dari stan lomba. Festival kali ini bukan hanya tentang makan ikan tetapi tentang kedekatan, perhatian, dan upaya bersama membangun perikanan Barru yang lebih kuat dan menyehatkan.
Dan Manuba hari itu menjadi saksi bahwa gerakan makan ikan bisa begitu hangat, akrab, dan penuh harapan.(syam)
Posting Komentar untuk "Festival Maroaki di Manuba: Aroma Ikan dan Semangat Baru Perikanan Barru"