BARRU —B88News.id- Kabar duka mendalam menyelimuti dunia kesehatan dan pendidikan di Sulawesi Selatan. Salah satu putra terbaik, dr. Abdul Azis, Spesialis Urologi, berpulang ke Rahmatullah di Makkah Al-Mukarramah, setelah menunaikan ibadah umrah dan shalat syuruq di pagi hari .Ahad (2/11/2025),
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum berpulang, almarhum lebih dahulu melakukan perjalanan safari penuh makna ke Masjidil Aqsa, Madinah, dan Makkah. Setelah menyempurnakan ibadah umrahnya dengan bertahallul dan menunaikan shalat syuruq, ia dikabarkan merasakan nyeri dada.
Tim medis di Makkah segera memberikan perawatan intensif, namun kondisi beliau memburuk dengan cepat hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di kota suci, setelah segala ikhtiar medis dilakukan.
Bagi keluarga besar dunia kedokteran, terutama di Makassar dan Barru, kepergian dr. Abdul Azis terasa begitu kehilangan. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan berjiwa pengabdian tinggi.
Diketahui, sejak muda, dr. Azis telah akrab dengan dunia organisasi. Hingga akhir hayatnya, beliau mengemban banyak amanah penting diantaranya,
Wakil Bendahara Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Ketua IDI Kota Makassar, Wakil Direktur Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, Dosen pada Bagian Urologi Fakultas Kedokteran Unhas, serta Dewan Pengawas RSUD Lapatarai Barru.
Direktur RSUD Lapatarai Barru, dr. Suriadi Nurdin, Sp.B menyampaikan duka mendalam dan mengenang almarhum sebagai sosok yang bukan hanya menjadi pengawas, tetapi juga penuntun dan inspirator.
“Beliau bukan hanya pengawas rumah sakit, tapi juga guru, sahabat, sekaligus teladan bagi kami. Setiap pertemuan dengan beliau selalu berisi arahan yang menenangkan tapi tegas, menuntun kami untuk menjaga profesionalitas dan keikhlasan dalam melayani,” ujar dr. Suriadi dengan nada haru saat dihubungi,
Ia menambahkan, kehadiran dr. Azis di Dewan Pengawas telah memberikan warna tersendiri bagi pengembangan layanan kesehatan di Barru.
“dr. Azis selalu mendorong agar rumah sakit menjadi tempat yang manusiawi, tempat pasien merasa aman dan tenaga medis bekerja dengan hati. Pesannya sederhana tapi dalam: jangan berhenti berbuat baik karena itu yang akan kita bawa pulang nanti,” kenang dr. Suriadi.
Selain kiprahnya di dunia medis dan organisasi profesi, dr. Abdul Azis juga dikenal sebagai penggerak komunitas keagamaan dan sosial. Ia merupakan salah satu penggagas MAHTAN (Majelis Hijrah Tanpa Nama) — wadah bagi para mualaf dan mereka yang berhijrah untuk memperdalam nilai-nilai Islam.
Melalui MAHTAN, dr. Azis aktif dalam kegiatan penghapusan tato gratis sebagai bentuk layanan dakwah dan empati sosial bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.
Menurut Dirut RSUD Barru, Rekan sejawat mengenangnya sebagai sosok humble namun visioner, mampu menjembatani berbagai kalangan tanpa kehilangan prinsip. Di setiap langkahnya, dr. Azis menunjukkan bahwa profesi dokter bukan hanya tentang keahlian medis, tetapi juga tentang kemanusiaan dan pelayanan tulus.
Kini, dokter yang mengabdikan hidupnya untuk ilmu, umat, dan kebaikan itu telah berpulang dalam keadaan khusnul khatimah, setelah menuntaskan ibadah di tempat paling suci.
“Beliau berpulang di waktu terbaik, di tempat terbaik, setelah ibadah yang paling indah. Kami percaya, itu pertanda Allah memuliakannya,” ucap dr. Suriadi.
Kepergian dr. Abdul Azis meninggalkan jejak yang dalam. Jejak keteladanan seorang ilmuwan yang menjadikan profesi sebagai ladang amal, dan kehidupan sebagai perjalanan menuju ridha Tuhan.
"Selamat jalan, dr. Abdul Azis.
Engkau telah menyelesaikan tugas dengan paripurna, menebar ilmu, menanam kebaikan, dan kembali dalam kesucian. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahmu dan menempatkanmu di sisi terbaik-Nya", sebut dr Suriadi dengan suara lembut.(SM)
Posting Komentar untuk "Berpulang dalam Kesucian: dr. Abdul Azis, Sp.U., Tutup Usia setelah Menunaikan Ibadah Umrah. "