Barru, B88News.id — Langit mendung menggantung di atas Pantai Palanro, Kecamatan Mallusetasi. Hujan yang turun sejak siang membuat sebagian penonton berlarian mencari tempat berteduh.
Namun, di tengah derasnya guyuran air, ada sosok perempuan paruh baya yang tetap berdiri teguh di tepi pantai.
Dengan payung bermotif bunga di tangan, ia tak bergeming. Wajahnya terlihat teduh meski air hujan membasahi bajunya. Di sampingnya, beberapa penonton lain juga memilih bertahan, berkerumun di bawah payung sambil sesekali bersorak ketika suara mesin katinting meraung di tengah ombak.
Hari itu, Pantai Palanro menjadi saksi semangat luar biasa para peserta Katinting Race Seri 6. Hujan deras tak mampu memadamkan antusiasme warga. Suara gemuruh ombak, teriakan penonton, dan deru mesin perahu bercampur menjadi satu irama yang hidup, seakan laut pun ikut bersorak.
“ Tidak apa-apa basah, yang penting seru,” ucap salah seorang warga sambil tertawa kecil, menatap ke arah laut yang mulai berombak.
Pemandangan itu seolah menjadi cerminan karakter masyarakat pesisir Barru, tangguh, hangat, dan tak mudah surut oleh cuaca.
Bagi mereka, lomba katinting bukan sekadar adu kecepatan perahu, tapi juga ruang kebersamaan, tempat berbagi tawa dan semangat dalam kesederhanaan.
Dan di antara semua itu, sosok perempuan berpayung bunga itu seperti menjadi simbol keteguhan: bertahan dalam hujan, menikmati setiap momen dengan senyum, seolah ingin berkata bahwa semangat tidak selalu butuh langit cerah untuk tumbuh.(SM)
Posting Komentar untuk "Katingting Race Seri 6: Hujan Tak Menyurutkan Semangat di Pantai Palanro"