Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW: Inspirasi merawat Indonesia bermartabat

           Oleh : Kamaruddin Hasan*

Hari ini, Jumat 12 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan 5 September 2025, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun, momen ini menjadi pengingat akan lahirnya seorang manusia agung yang membawa perubahan besar bagi peradaban dunia.

Namun, Maulid bukan sekadar acara seremonial dengan lantunan shalawat dan hiasan lampu. Lebih dari itu, ia adalah momentum untuk meneladani kepemimpinan Rasulullah dalam menghadapi tantangan kehidupan, termasuk tantangan kebangsaan yang kini kita hadapi bersama di Indonesia.

Allah SWT berfirman:

“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagimu, bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan (kedatangan) hari kiamat, serta yang banyak mengingat Allah.”QS. Al-Ahzab: 21)

Keteladanan Rasulullah dan Kondisi Indonesia. 

Bangsa kita tengah diuji dengan banyak persoalan: politik yang penuh intrik, ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, serta polarisasi sosial yang mudah tersulut oleh perbedaan. Dalam suasana seperti ini, kepemimpinan Nabi Muhammad SAW memberi inspirasi yang relevan.

Pertama, Akhlak sebagai Pondasi

 Rasulullah menegaskan misinya:

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” ( HR. Ahmad)

 Politik dan kepemimpinan tanpa akhlak hanya akan melahirkan pertengkaran. Sebaliknya, bila akhlak ditempatkan sebagai fondasi, bangsa ini akan menemukan kedamaian dan jalan keluar dari setiap krisis.

Kedua, Keadilan Sosial

Di Madinah, Rasulullah memimpin dengan prinsip keadilan yang merangkul semua golongan. Piagam Madinah menjadi bukti nyata bahwa perbedaan bukan penghalang persatuan, melainkan kekuatan bila diikat dengan rasa keadilan. Inilah yang patut ditiru Indonesia sebagai bangsa majemuk.

Ketiga , Kasih Sayang sebagai Prinsip Kepemimpinan

 Al-Qur’an menegaskan:

“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Kepemimpinan Rasulullah berlandaskan kasih sayang universal. Pemimpin bangsa yang meneladani beliau akan selalu menempatkan rakyat kecil sebagai prioritas dan menjaga harmoni sosial sebagai tujuan utama.

Refleksi Maulid untuk Bangsa

Maulid seharusnya tidak berhenti pada perayaan, tetapi menjadi energi moral untuk memperkuat persatuan bangsa. Dengan meneladani akhlak, keadilan, dan kasih sayang Rasulullah, Indonesia akan lebih kokoh menghadapi guncangan politik, ekonomi, maupun sosial.

Mari kita jadikan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H ini sebagai momentum kebangkitan moral dan kebangsaan. Meneladani beliau berarti menghadirkan kepemimpinan yang mempersatukan, membangun, dan membawa rahmat bagi semua.

Karena pada akhirnya, cahaya Maulid bukan hanya menyinari masjid dan majelis, tetapi juga harus mampu menerangi jalan bangsa menuju masa depan yang berkeadaban.(//) 

*Penulis, Dewan Pakar KAHMI Sulsel dan Ketua Harian ICMI Barru.

Posting Komentar untuk "Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW: Inspirasi merawat Indonesia bermartabat"