Senja di Anjungan Sumpang Binangae : Harmoni Laut dan Langit Saling Berbisik

Di ufuk barat, mentari mulai merendah perlahan. Langit Barru sore itu bagai kanvas luas yang dilukis dengan sapuan warna jingga, merah muda, dan ungu keemasan. 

Anjungan Pantai Sumpang Binangae, yang siang tadi riuh dengan tawa anak-anak dan hiruk pikuk pedagang, kini berubah wajah. Ia tampil tenang, penuh pesona, seakan sedang menyiapkan panggung untuk pertunjukan senja yang selalu dinanti.

Di anjungan megah yang berdiri di bibir pantai, orang-orang berkumpul, duduk berderet atau berdiri menatap cakrawala. Waktu seakan melambat ketika semua mata menunggu detik-detik tenggelamnya matahari. 

Gradasi langit yang memantul di laut berkilau seolah menjadi hadiah kecil dari alam untuk setiap hati yang setia menunggu.

Bendera merah putih yang berjajar gagah di tiang-tiang tinggi berkibar anggun, berpadu dengan warna langit senja. Ia menambah rasa haru dan bangga, seakan ingin menegaskan bahwa Pantai Sumpang Binangae bukan hanya sekadar destinasi wisata, melainkan juga ruang perjumpaan: antara alam, manusia, dan rasa cinta terhadap tanah air.

Tulisan besar "Pantai Sumpang Binangae" yang berdiri kokoh menjadi saksi bisu dari ribuan kisah yang terajut di sini. Ada keluarga yang melepas penat setelah seharian bekerja, sahabat yang bercanda sambil menunggu hari meredup, pasangan muda yang berjanji di bawah cahaya senja, atau perantau yang pulang membawa rindu, menatap laut yang sama dengan masa kecilnya.

Badaruddin, Lurah Sumpang Binangae dengan nada promosi mengatakan, menunggu matahari tenggelam di anjungan ini bukan sekadar soal estetika alam. Tapi Ia adalah momen perenungan.

 Senja mengajarkan bahwa setiap perjalanan, seindah apa pun, akan menemukan ujungnya. Namun justru di ujung itu ada keindahan yang paling tulus yaitu, ketenangan yang membuat hati damai, kesyukuran yang membuat langkah terasa ringan.

Pantai Sumpang Binangae menghadirkan bukan hanya panorama, tapi juga pengalaman batin. Di sini, laut menjadi sahabat, angin sore menjadi pelipur, dan senja menjadi pengingat: bahwa dalam hiruk pikuk hidup, kita selalu butuh jeda untuk berhenti, menatap, dan mensyukuri betapa indahnya dunia yang kita pijak.(syam md) 


Posting Komentar untuk "Senja di Anjungan Sumpang Binangae : Harmoni Laut dan Langit Saling Berbisik"