Sore itu, awan lembut memayungi Alun Alun Colliq PujiE Kota Barru Barru seolah turut merayakan kegembiraan yang tercipta. Di tengah riuh tawa dan sorak kecil anak-anak, hadir sosok Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, yang menyatu dengan mereka dalam suasana penuh kasih.
Dengan baju kuning cerah dan senyum hangat, ia merangkul dunia kecil yang berlari ke arahnya. Tangan-tangan mungil berebut ingin bersalaman, pipi-pipi polos mendekat seolah mencari sentuhan lembut seorang ibu. Tidak ada jarak, tidak ada sekat, hanya ada cinta yang terjalin di antara tatap penuh harap anak-anak dan perhatian tulus seorang pemimpin.
Di balik sorak gembira itu, tergambar sebuah pesan: bahwa setiap anak adalah titipan masa depan, yang perlu dirawat dengan kasih, dijaga dengan doa, dan dibimbing dengan keteladanan.
“Hari Anak bukan sekadar perayaan, tetapi pengingat bahwa kebahagiaan mereka adalah tanggung jawab kita bersama,” ucap Andi Ina lirih namun penuh makna.
Senyum polos yang merekah dari wajah anak-anak itu seakan menjadi cahaya baru. Cahaya yang menuntun Barru untuk terus menata langkah, membangun masa depan dengan fondasi kasih sayang, dan menumbuhkan generasi yang kuat bukan hanya dengan ilmu, tapi juga dengan cinta.
Hari itu, Barru bukan sekadar merayakan Hari Anak Nasional, tapi Barru sedang merayakan kebersamaan di mana pemimpin dan anak-anak menyatu, dalam pelukan hangat yang sederhana namun begitu mendalam, menyemai harapan di hati setiap orang yang menyaksikan. (syam m. djafar)
Posting Komentar untuk "Pelukan Pemimpin dan Senyum Anak: Kisah Kasih di Hari Anak"