Barru, b88news.id - Langit Desa Harapan tampak cerah pagi itu, seakan ikut bersyukur atas hadirnya sesuatu yang selama ini hanya jadi mimpi: jaringan 4G Telkomsel.
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si., secara resmi meresmikan pengoperasian Base Transceiver Station (BTS) jaringan 4G pertama di desa terpencil Kecamatan Tanete Riaja itu pada Jumat 1/8/2025.
Peresmian yang ditandai dengan penabuhan gendang tradisional, bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tapi juga bunyi harapan baru bagi warga.
Anak-anak sekolah yang dulu harus naik bukit demi sinyal, kini sudah bisa belajar dari rumah. Para pelaku UMKM pun tentunya mulai membayangkan produk mereka dikenal hingga luar desa.
“Dulu, anak-anak harus naik gunung atau berkumpul di satu titik hanya untuk mendapatkan sinyal. Insya Allah, ke depan kita tak perlu lagi melihat pemandangan seperti itu. Dari rumah, masyarakat sudah bisa mengakses internet,” ucap Bupati dengan nada bergetar.
Bupati menyebut kehadiran jaringan ini sebagai "hadiah luar biasa dari Pemerintah Pusat". Dirinya pun tak lupa memuji peran Ismail Bachtiar, Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PKS, yang dianggap sangat cepat merespon kebutuhan masyarakat Barru.
Dalam sebuah kisah yang ia sampaikan dengan hangat, Bupati mengenang bagaimana dirinya tak sempat menghadiri pertemuan dengan Dirut Telkom dan langsung mengutus Wakil Bupati untuk menyampaikan kebutuhan konektivitas digital di Barru.
“Luar biasa. Tidak sampai sebulan, janji itu langsung terealisasi. Ini jarang sekali terjadi,” katanya penuh syukur.
Tak hanya Ismail Bachtiar, Bupati juga mengapresiasi peran Vice President Area Network Operations Telkomsel Pamasuka, Aris Setyo Utomo, dan timnya yang telah menggerakkan mesin di balik layar hingga tower berdiri tegak di Desa Harapan.
Bagi Bupati Andi Ina, kehadiran jaringan 4G bukan semata-mata soal internet. Ini adalah akses ke masa depan. Ia menyinggung potensi wisata alam Lappa Laona, sebuah surga tersembunyi di dataran tinggi Desa Harapan yang ia bandingkan dengan kawasan Lolai di Toraja.
“Dengan jaringan ini, ibu-ibu pelaku UMKM juga bisa menjual produk-produknya lewat online. Pariwisata pun akan tumbuh karena informasi bisa tersebar lebih luas,” tambahnya.
Dalam pernyataan tegas namun menyentuh, Bupati menyampaikan filosofi kepemimpinannya. Bahwa menjadi kepala daerah bukan hanya soal meraih suara, tetapi tentang menghadirkan perubahan yang dirasakan langsung oleh rakyat.
“Masyarakat menggantungkan harapan besar kepada kita. Kalau tidak mampu memberi arti bagi mereka, jangan jadi kepala daerah. Cukup jadi orang biasa saja,” tegasnya.
Ismail Bachtiar dalam sambutannya mengapresiasi respons cepat dari Pemkab Barru yang sangat membantu proses percepatan pembangunan BTS. Ia menyebut empat titik BTS akan dibangun di Barru, dengan target tak ada lagi wilayah blank spot sebelum masa jabatan Bupati berakhir.
“Kalau pemerintah daerah tidak tanggap, proses di pusat juga bisa terhambat. Tapi Ibu Bupati sangat cepat merespons, dan hari itu juga suratnya langsung dikirim,” ungkap Ismail.
Vice President Area Network Operations Telkomsel Pamasuka, Aris Setyo Utomo, memastikan bahwa pembangunan BTS ini adalah langkah awal, dan tiga site baru akan segera dibangun untuk mengoptimalkan cakupan layanan di wilayah sekitar.
“Kami dari Telkomsel sangat bangga bisa melayani masyarakat di Desa Harapan. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap aspirasi masyarakat,” katanya.
Di tengah tantangan keterbatasan infrastruktur, peristiwa ini adalah bukti bahwa ketika sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta bekerja, perubahan nyata bisa diwujudkan.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dan pihak yang mendukung penuh inisiatif ini, mulai dari Kadis Kominfo-SP Barru, jajaran Mitratel, Camat Tanete Riaja, Kepala Desa Harapan, Babinsa, hingga para tokoh masyarakat dan warga setempat.(syam md)
Posting Komentar untuk "Satu Menara Seribu Peluang :Hadiah Internet untuk Desa Harapan"