Lesung Bertalu, Tradisi Bertalu: Gema Cinta Desa dari Bupati Barru

Langit cerah menaungi Lapangan Tunas Muda, Desa Bojo Kecamatan Barru saat denting lesung bertalu mengiringi semangat warga dalam Gebyar Pesta Rakyat menyambut Hari Jadi ke-76 desa mereka, Kamis (7/8/2025).

Di tengah semarak itu, satu pemandangan mencuri perhatian: Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, turun langsung menabuh lesung bersama para ibu yang berpakaian adat.

Tangan-tangan yang biasanya disibukkan dengan dokumen pemerintahan kini menyatu dengan irama lesung, menghasilkan harmoni yang sederhana namun penuh makna. 

Menabuh lesung bukan sekadar tradisi. Ini adalah simbol bahwa kita masih terikat erat dengan akar tradisi kita, dengan leluhur, dengan budaya yang mempersatukan,” ucap Bupati dengan senyum mengembang, di tengah antusiasme warga yang tak henti mengabadikan momen.

Hari itu, bukan sekadar perayaan ulang tahun desa. Ia menjelma jadi panggung bagi nilai-nilai luhur: gotong royong, kesederhanaan, dan semangat membangun dari desa.

Bupati Andi Ina yang membuka secara resmi Gebyar Pesta Rakyat dalam rangka Hari Jadi Desa Bojo ke-76, menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa atas ditetapkannya 7 Agustus sebagai hari kelahiran resmi desa.

Baginya, usia hanyalah angka, tapi semangat harus selalu muda.

"Desa Bojo sudah 76 tahun, tapi semangatnya harus tetap seperti anak muda usia 17 tahun, penuh semangat dan optimisme,” ujarnya lantang, disambut tepuk tangan warga.

Lebih dari sekadar pidato, sang Bupati perempuan ini menyampaikan pesan yang mengandung tanggung jawab moral: bahwa jabatan, baik kepala desa maupun kepala daerah, adalah amanah dari rakyat yang harus dijaga dengan kesungguhan.

Ia juga mengingatkan para perangkat desa, BPD, dan pemangku kepentingan lainnya untuk tetap waspada, menjalankan tugas sesuai aturan, dan hadir nyata dalam kehidupan masyarakat.

Jika ingin pemerintahan stabil dan hak-hak masyarakat terpenuhi, semua harus bekerja dalam bingkai tanggung jawab dan kejujuran,” pesannya, lembut namun tegas.

Gebyar Pesta Rakyat ini akan berlangsung selama tujuh hari, menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, rekreatif, dan budaya.

Bagi Bupati, ini bukan hanya soal hiburan, melainkan sarana membangun kesadaran kolektif, terutama di kalangan anak-anak dan generasi muda tentang pentingnya cinta desa dan cinta tanah air.

Kita ingin anak-anak kita tumbuh dengan kebanggaan terhadap desanya. Kalau cinta itu tertanam kuat, maka semangat kebangsaan akan terus berkibar, bukan hanya di tiang bendera, tapi juga di dada mereka,” tutur Bupati, dengan pandangan hangat ke arah barisan anak-anak SD yang antusias di barisan depan.

Bupati pun menutup sambutannya dengan ajakan persatuan. Ia menyadari, untuk membangun Barru menjadi daerah unggul, perlu sinergi dari semua pihak, tak cukup hanya Bupati dan Wakil Bupati.

Saya dan Pak Wakil Bupati tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kebersamaan, sinergi, dan semangat gotong royong. Dari desa seperti Bojo inilah energi besar itu lahir,” pungkasnya.

Sore itu, saat lesung kembali bertalu dan anak-anak bersorak dalam permainan rakyat, satu hal menjadi jelas: desa bukan sekadar titik di peta, tapi denyut kehidupan yang terus berdetak karena cinta, tradisi, dan kerja sama yang tak lekang waktu. (syam m. djafar). 



Posting Komentar untuk "Lesung Bertalu, Tradisi Bertalu: Gema Cinta Desa dari Bupati Barru"