Shifa Tamira: Si Pendiam dari Cikini yang Menyimpan Mimpi Besar


Di sudut kecil kawasan Cikini, Jakarta Pusat, tepatnya  Kalipasir Guru Demar, tinggal seorang gadis muda yang dikenal dengan sifatnya yang pendiam, lembut, dan sederhana. 

Namanya Shifa Tamira Winata yang akrab dipanggil Shifa,  lahir di Jakarta  Juli 2007. Sekilas, ia mungkin tampak seperti remaja biasa. Tapi kalau kita mengenalnya lebih dalam, kita akan tahu: Shifa menyimpan mimpi besar di balik diamnya.

Shifa bukan tipe gadis yang suka tampil mencolok. Ia lebih nyaman menjadi pengamat, mendengarkan cerita orang lain, dan menyerap pelajaran dari sekelilingnya secara diam-diam. 

Ia percaya bahwa kekuatan bukan selalu tentang suara yang lantang, tapi tentang niat yang kuat dan langkah yang konsisten.

Saat ditanya apa cita-citanya, jawabannya sederhana namun penuh harapan: "Aku ingin jadi orang sukses."

Baginya, sukses bukan hanya tentang gelar tinggi atau pekerjaan bergengsi. Sukses, dalam pandangan Shifa, adalah saat ia bisa membuat orangtuanya bangga, bisa berdiri di atas kaki sendiri, dan membawa dampak baik untuk orang lain, sekecil apa pun itu.

Shifa adalah contoh bahwa ketenangan bisa berjalan seiring dengan semangat. Ia rajin belajar, tidak banyak mengeluh, dan lebih memilih membuktikan dengan tindakan. Di tengah dunia yang ramai dengan pencitraan, Shifa tetap menjadi dirinya sendiri—tulus, apa adanya, dan penuh harapan.

Dalam waktu senggangnya, Shifa senang membaca, merenung, dan terkadang menulis impian-impian kecilnya di buku harian. Ia percaya bahwa setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing, dan selama kita tetap berusaha, tak ada yang tak mungkin.

"Pelan-pelan saja, yang penting tidak berhenti," ucapnya, singkat namun penuh makna.

Shifa mungkin pendiam, tapi ia tidak pernah ragu bermimpi. Ia tidak banyak bicara, tapi dalam diamnya ada doa, ada cita-cita, dan ada keyakinan bahwa suatu hari nanti, ia akan menjadi salah satu dari mereka yang berhasil—dengan caranya sendiri. (syam m. jafar) 

Posting Komentar untuk "Shifa Tamira: Si Pendiam dari Cikini yang Menyimpan Mimpi Besar"