Sabtu siang, 14 Juni 2025, halaman Rumah Jabatan Bupati Barru mendadak ramai oleh deru mesin dan tawa para pecinta off-road.
Langit sempat mendung, tapi antusiasme para peserta memecah keheningan cuaca. Hari itu bukan sekadar ajang menyalurkan hobi. Di Barru, roda-roda yang berputar itu mengusung misi yang lebih besar—kemanusiaan.
Kegiatan bertajuk Fun Off-Road Barru 2025 digelar dengan semangat #PeduliMasyarakatKamiri, sebuah kampanye sosial yang menyelip di antara liukan medan berat dan lumpur.
Tak hanya komunitas otomotif, tapi juga pemerintah daerah, OPD, hingga masyarakat ikut menjadi bagian dari perjalanan ini.
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, hadir bukan sekadar melepas peserta. Ia turun langsung, menyatu dalam komunitas.
Dengan pakaian kasual dan semangat yang tulus, ia bukan hanya seorang pemimpin, tapi sahabat yang kembali ke akar: dunia petualangan ekstrem yang dulu akrab dalam hidupnya.
"Off-road bukan cuma soal kendaraan dan medan berat. Di balik itu, ada nilai persahabatan dan gotong royong yang luar biasa," ujarnya dengan mata berbinar.
A. Ina mengenang masa-masa mudanya, ketika medan berat ditempuh bersama, dan satu-satunya jalan keluar dari jebakan lumpur adalah saling bantu.
Rute yang dilalui pun bukan main-main. Dibawah guyuran hujan, para peserta menempuh jalur lintas kecamatan, mulai dari Takkalasi, Bainange Lawo, Panasa, hingga ke perbatasan Soppeng. Di sepanjang 9 kilometer lintasan ekstrem, bukan hanya adrenalin yang diuji, tapi juga solidaritas antarpengendara.
Salah satu momen paling menyentuh terjadi di kilometer ke-8. Di sinilah kendaraan berhenti, dan para peserta secara serempak melepas ribuan benih ikan nila ke sungai. Aksi kecil yang punya makna besar, bagian dari program ketahanan pangan berbasis kolaborasi antara komunitas dan Dinas Perikanan Barru.
Dan saat malam turun, medan berat berganti dengan hangatnya kebersamaan di alam terbuka. Api unggun menyala, tenda-tenda berdiri, dan cahaya bulan menemani pembagian bantuan sosial: bibit durian dan jagung, layanan pengobatan gratis, bantuan untuk rumah ibadah dan sekolah.
Menurut Event Director, H. Yudi Rakapale, kegiatan ini disusun bukan sekadar untuk seru-seruan, tapi untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong.
"Off-road sejati bukan tentang siapa paling kuat, tapi siapa yang paling peduli," ucapnya. Sebuah filosofi yang mengakar kuat di tengah gemuruh mesin dan debu jalanan.
Pemerintah Kabupaten Barru juga all out. BPBD menurunkan tujuh tenda untuk peserta, Dinas Kesehatan menerjunkan dua tim medis, dan berbagai OPD lainnya bergerak bersama. Semua bersatu dalam satu tekad: menjadikan petualangan ini sebagai sarana menguatkan empati.
Bupati Andi Ina menutup harinya dengan pesan menyentuh: “Setiap hobi bisa jadi jalan pengabdian jika niatnya tulus. Dan hari ini, Barru bukan hanya tuan rumah kegiatan, tapi tuan rumah untuk kebaikan.”
Langit Kamiri perlahan berganti jingga. Di balik lumpur dan medan terjal, tumbuh benih-benih harapan. Dan di setiap jejak ban yang tertinggal, tersimpan cerita bahwa kepedulian bisa tumbuh dari tempat yang tak terduga. (Syam M. Djafar)
Posting Komentar untuk "Off-Road di Barru: Ketika Lumpur Jadi Ladang Kepedulian"