Gerakan Ayah Mengantar Anak Di Hari Pertama Sekolah : Langkah Awal, Jejak Cinta Ayah.

 
          
           Oleh: Kamaruddin Hasan

Hari pertama sekolah adalah momentum yang sarat makna dalam kehidupan seorang anak. Ia menandai fase transisi psikososial yang penting dari lingkungan keluarga yang penuh keakraban menuju dunia sosial yang lebih luas dan menantang. Dalam fase ini, kehadiran sosok orang tua, khususnya ayah bukan hanya sebagai pengantar fisik, tetapi sebagai penguat psikologis yang memberi rasa aman, bangga, dan percaya diri.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendorong gerakan nasional bertajuk Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah sebuah inisiatif yang bukan sekadar simbolis, namun sarat muatan edukatif dan afektif. Gerakan ini perlu dimaknai lebih dari kewajiban seremonial; ia adalah bagian dari pendidikan karakter berbasis keluarga (family-based education)

Sebagai seorang akademisi bidang pendidikan sekaligus seorang ayah, saya meyakini bahwa kehadiran ayah di momen-momen penting anak adalah bentuk komunikasi emosional yang membekas lama Anak-anak yang merasa didampingi oleh figur otoritatif seperti ayah akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih kuat, memiliki ketangguhan emosi, dan membangun hubungan sosial yang sehat. 

Hari pertama sekolah adalah momen pembuktian: bahwa ayah tidak hanya hadir dalam keputusan besar, tapi juga dalam langkah awal kehidupan akademik anak.

Lebih dari itu, gerakan ini adalah pesan sosial: bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Ayah sebagai simbol otoritas, perlindungan, dan keteladanan, turut menyuarakan bahwa sekolah bukan sekadar urusan ibu, apalagi hanya urusan guru, tapi urusan bersama yang bermula dari rumah

Beberapa manfaat psikologis Gerakan Ayah Mengantar Anak:

Pertama, Menumbuhkan Kepercayaan Diri Anak. Kehadiran ayah memberi rasa aman emosional yang membuat anak merasa dihargai dan diperhatikan.

Kedua, Mempererat Ikatan Emosional Ayah-Anak. Interaksi sederhana seperti menggandeng tangan anak menuju kelas adalah proses membangun bonding yang dalam.

Ketiga, Menunjukkan Keteladanan dalam Pendidikan. 
Anak belajar bahwa pendidikan itu penting karena orang dewasa di sekitarnya menunjukkan sikap hormat terhadap prosesnya.

Keempat, Menghilangkan Kecemasan dan Ketegangan Anak.
Hari pertama sekolah penuh ketidakpastian bagi anak. Ayah bisa menjadi jembatan emosional antara rumah dan sekolah.

Ayah yang hadir di hari pertama sekolah, adalah ayah yang sedang membangun pondasi psikologis masa depan anaknya.

Mari bersama kita tunjukkan bahwa keluarga adalah sekolah pertama, dan ayah adalah guru kehidupan pertama bagi anak-anaknya.

Barru, 14 Juli 2025

Posting Komentar untuk "Gerakan Ayah Mengantar Anak Di Hari Pertama Sekolah : Langkah Awal, Jejak Cinta Ayah. "