Catatan Lepas : Syam M. Djafar
Menjelang pelaksanaan Napak Tilas Jejak Perjuangan Andi Mattalatta, tentunya tidak terlepas dari peran strategis Pulau Panikiang sebagai salah satu titik kunci dalam perjalanan historis sang pejuang bangsa.
Pulau kecil yang berada di pesisir Barru ini menjadi bagian penting dari ekspedisi Andi Mattalatta saat menjalankan mandat Panglima Besar Jenderal Soedirman dalam membangun kekuatan pertahanan Republik di kawasan timur Indonesia.
Dalam catatan perjuangannya, Pulau Panikiang merupakan lokasi transit utama ketika Andi Mattalatta menempuh perjalanan panjang mengarungi samudera dari Panarukan Jawa Timur. Untuk kemudian dari Garongkong menuju Paccekke.
Di sinilah ia melakukan penyusunan taktik, penguatan jejaring lokal, dan memastikan kelancaran logistik sebelum melanjutkan gerak konsolidatif ke wilayah daratan. Di pulau ini tak jarang Andi Mattalatta menyamar sebagai nelayan untuk menghindari serangan musuh.
Pulau ini menjadi tempat aman untuk berkomunikasi dengan para pejuang pesisir dan menata strategi perjalanan menuju pusat konsolidasi para laskar di daratan Barru. Posisi Panikiang yang terlindung dan dekat dengan jalur laut utama menjadi alasan strategis dalam ekspedisi tersebut.
Perjalanan Andi Mattalatta dari Panikiang, Garongkong hingga Paccekke bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan rangkaian operasi intelijen, komunikasi gerilya, dan penguatan jaringan rakyat.
Ekspedisi tersebut bertujuan untuk membangun struktur pasukan Republik di wilayah Sulawesi, sekaligus menyiapkan basis kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Di Pulau Panikiang, penyusunan strategi jalur gerak penjajakan dukungan logistik, pengamanan rute sebelum memasuki pedalaman Barru
Dari titik ini, Andi Mattalatta melanjutkan ekspedisinya menuju Paccekke, tempat lahirnya konsolidasi para pejuang Sulawesi Selatan yang kemudian menjadi bagian penting dari kekuatan Republik.
Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari menegaskan bahwa Panikiang bukan hanya destinasi alam, tetapi bagian penting dari jati diri sejarah daerah.
“Panikiang adalah saksi perjalanan seorang pejuang besar. Melalui ekspedisi Andi Mattalatta, kita belajar tentang keberanian, keikhlasan, dan keteguhan dalam menjaga republik,” ujarnya.
Selain Paccekke yang menjadi titik pelaksanaan Konferensi, rangkaian kegiatan napak tilas tahun ini juga diharapkan menempatkan Panikiang sebagai titik edukasi sejarah, agar generasi muda dapat memahami bahwa perjuangan kemerdekaan juga lahir dari pulau-pulau kecil yang menjadi jalur perjuangan para pahlawan.
Ekspedisi Andi Mattalatta dari Panarukan Jawa Timur ke Pulau Panikiang Kab. Barru Sulsel menjadi simbol bahwa perjuangan tidak selalu berlangsung di medan perang terbuka, tetapi juga melalui kerja senyap, koordinasi, dan kecerdikan.
Napak tilas ini diharapkan memperkuat kebanggaan daerah dan membangkitkan rasa historis masyarakat Barru terhadap perjalanan panjang republik.(*)
Posting Komentar untuk "Pulau Panikiang dan Ekspedisi Andi Mattalatta: Menyusuri Urat Sejarah Perjuangan di Barru"