Barru — B88News.Id- Siang itu, halaman Kantor Desa Balusu tiba-tiba menjadi ramai. Lantunan shalawat menggema dari pengeras suara, berpadu dengan tawa dan teriakan warga yang berebut telur serta ember Maulid tradisi penuh makna yang selalu dinanti.
Di bawah terik matahari, suasana peringatan Maulid Akbar yang digelar oleh BAZNAS bersama Pemerintah Kabupaten Barru terasa begitu hangat dan hidup.
Tampak hadir Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., bersama jajaran pemerintah daerah. Mereka turut menyapa masyarakat, menyaksikan langsung antusiasme warga yang datang dari berbagai desa.
Maulid kali ini bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi dan syiar kebersamaan antara pemerintah, BAZNAS, dan masyarakat Barru.
Namun, di antara kerumunan itu, ada satu pemandangan yang diam-diam menyentuh hati. Seorang bocah perempuan duduk di atas pagar tembok, tubuh mungilnya berbalut gamis bermotif bunga, kerudung hitam menutupi sebagian wajahnya. Ia tidak ikut berebut telur. Ia hanya menatap, memperhatikan warga yang berdesakan dengan mata penuh rasa ingin tahu.
Dari tempatnya yang tinggi, bocah itu seolah sedang belajar tentang kehidupan: tentang semangat, tentang berbagi, dan tentang cara orang dewasa menjemput berkah. Ia tampak tenang di tengah hiruk-pikuk, menghadirkan kontras yang indah antara keheningan dan keramaian.
Di bawahnya, orang-orang berlarian membawa ember, tertawa sambil saling dorong ringan. Suara riuh itu bukan sekadar tentang telur Maulid, tapi tentang rasa syukur yang mengikat masyarakat dalam tradisi yang terus hidup di tanah Barru.
Saat sore mulai merambat turun dan suara selawat perlahan mereda, bocah itu masih di sana, duduk di atas pagar, menatap langit yang mulai jingga. Dari balik tatapannya, seolah ada pesan sederhana namun dalam, bahwa di balik gegap gempita sebuah perayaan, selalu ada ruang kecil untuk merenung, untuk belajar melihat kehidupan dari jarak yang lebih tenang.(syam md)
Posting Komentar untuk "Ketika Bocah di Atas Pagar Menyaksikan Riuhnya Berkah Maulid"