Ada peristiwa yang sekilas terlihat biasa, sekadar tanda tangan di atas kertas, deretan berkas resmi, atau agenda teknis di ruang kementerian. Namun, bagi mereka yang menjalaninya, kadang momen sederhana itu menyimpan arti yang jauh lebih dalam.
Seperti yang dialami Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, saat menghadiri penandatanganan Berita Acara Verifikasi Penanganan Indikasi Penggunaan Pemanfaatan Ruang (IPPR) dalam rangka Revisi RTRW di kantor Kementerian ATR/BPN, Selasa kemarin.
Di ruangan itu, hadir bukan hanya seorang kepala daerah yang menunaikan kewajiban. Hadir seorang pemimpin yang memandang tata ruang sebagai denyut nadi pembangunan, bukan sekadar aturan di atas kertas.
Apresiasi pun datang dari Direktorat Jenderal P2PR Kementerian ATR/BPN. Direktur Penertiban Pemanfaatan Ruang, Susanto, ST., M.Sc, menyambut baik keseriusan Bupati Barru Andi Ina Kartika Sari, SH. M. Si.
Bagi mereka, kehadiran langsung Bupati Andi Ina tampa diwakili oleh pejabat lain adalah tanda bahwa Barru punya komitmen kuat menegakkan keteraturan ruang.
Dan bagi sang bupati sendiri yang turut didampingi pejabat terkait seperti Kadis PUTR Perkim dan Kadis PTSP, memaknai bahwa apresiasi dan pengakuan itu tentunya bukan basa-basi seremonial. Ia menerimanya sebagai amanah, sebuah tanggung jawab yang menuntut konsistensi.
“Ini spirit bagi kami,” ucap Andi Ina lirih namun tegas usai penandatangan.
Dan diluar sana, orang mungkin saja bertanya: apa pentingnya tata ruang? Jawabannya sederhana. Disanalah arah pembangunan ditentukan. Di situlah diputuskan di mana lahan persawahan tetap dijaga, di mana rumah dibangun, jalan ditarik, dan bagaimana lingkungan yang diwariskan tetap lestari untuk generasi berikutnya.
Sebuah catatan lepas, bahwa dari pengakuan yang lahir di meja kementerian itu, tersimpan energi baru. Barru seolah ingin menyampaikan pesan: membangun daerah bukan hanya menegakkan beton dan aspal, tetapi juga menjaga keseimbangan antara manusia, ruang, dan alam.
Kadang, satu pengakuan bisa menjelma menjadi spirit. Dan dari spirit itu, lahirlah keberanian untuk terus melangkah.Semoga! (*)
Jakarta, 16 September 2025
Posting Komentar untuk "Dari Sebuah Pengakuan, Lahir Spirit Baru untuk Barru"